Monday, August 20, 2012

Game Pertama Liverpool 2012-2013

Setelah menjalani kampanye Premier League yang mengecewakan musim lalu, dengan hanya mampu duduk di peringkat 8 klasemen, yang berujung kepada pemecatan Kenny Dalglish yang kemudian digantikan oleh Brendan Rodgers. Di tengah kontroversi penggantian manajer ini, banyak harapan baru kemudian bertumpu ke pundak Brendan Rodgers.

Brendan Rodgers oleh banyak kalangan, dan mungkin terutama oleh FSG (Fenway Sport Groups), dianggap merupakan pelatih visioner yang cocok untuk mengemban tugas sebagai manajer Liverpool yang baru. Brendan Rodgers diharapkan mampu memberikan angin segar dan permainan menarik di Liverpool.

Tes pertama untuk Rodgers adalah permainan tandang di markas WBA, The Hawthorns, yang berakhir sangat mengecewakan dengan kekalahan 3-0 untuk Liverpool. Rasanya masih terlalu dini untuk menilai kinerja Brendan Rodgers dan permainan Liverpool, namun jujur juga sulit untuk tidak mengindahkan hasil ini begitu saja.

Liverpool sebetulnya mengawali pertandingan cukup baik, permainan umpan-umpan pendek khas Rodgers mulai bisa diperlihatkan oleh Liverpool di babak pertama. Di lain pihak beberapa hal yang cukup menjadi perhatian di musim lalu juga masih terjadi, yaitu kurangnya kemampuan lini depan Liverpool untuk mencapai target, dan juga kurang tenangnya tim saat menguasai bola. Tim sepertinya masih terlalu tergesa-gesa dan terlalu mudah mencoba umpan silang ketika menghadapi kebuntuan di lini pertahanan WBA. Pertahanan disiplin WBA juga perlu diacungi jempol di sini, namun Liverpool sendiri juga terlalu terburu-buru dan kurang sabar untuk membongkar pertahanan WBA.

Hal yang cukup mengejutkan juga adalah permainan Gerard yang cenderung kurang memuaskan dan rasanya sedikit 'wasteful'. Gol pertama WBA tercetak berawal dari kesalahan Gerard dalam memberikan umpan yang terlalu ambisius. Dan ini terjadi beberapa kali yang cukup menjadi perhatian bila Rodgers ingin memainkan 'tiki-taka' ala Spanyol di sini.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa Liverpool tidak bisa bergantung dari Suarez seorang untuk mencetak gol. Suarez menurut hemat saya adalah pemain yang bagus untuk membantu membongkar barisan pertahanan lawan, tapi mungkin bukan tipikal goal scorer murni, apalagi diplot sebagai lone striker. Suarez butuh bantuan dari kedua sayap seperti Borini, Downing, dan juga lini tengah seperti Gerrard. Pergerakan di final third tetap menjadi pe-er untuk Liverpool.

Terlepas dari beberapa keputusan yang cukup merugikan Liverpool, terutama pinalti yang diberikan di babak kedua dan kartu merah Agger, Liverpool memang tampil kurang memuaskan. Bila tidak ada peningkatan tantangan kedua nanti menghadapi City bisa kembali menjadi malam untuk dilupakan.

No comments: