Showing posts with label Free Writing. Show all posts
Showing posts with label Free Writing. Show all posts

Monday, December 12, 2011

Santiago Bernabeu, Nov 10th 2011, Pertempuran 30 Menit

Selamat untuk Barca dan Pep, saat ini memang Barca masih merupakan a team to beat. Dan setelah sekian tahun teka-teki bernama Barca itu masih belum bisa dipecahkan.

Kesimpulanku kalau mau mengalahkan Barca, memang harus jadi banci dan siap-siap diolok-olok para pecinta "attacking football" di dunia ini. Hanya saja kadang mereka lupa, cara bermain bola itu tidak hanya satu. Dan melayani permainan possession football barca dengan permainan menyerang sama saja bunuh diri. Untuk urusan posession football saat ini memang Barca yang terbaik.

Dan terus terang saja, saat ini Real Madrid tidak punya kapasitas untuk melayani Barca. Hanya tim-tim dengan disiplin dan stamina yang baik yang bisa mengalahkan Barca saat ini, itu kenapa Liverpool dan Inter bisa menang lawan Barca. Keunggulan Madrid yaitu di serangan, sayangnya Barca masih setingkat lebih baik.

Sedikit mengulas permainan kemarin:

Teka-teki bagaimana Mou akan memainkan permainannya terjawab sudah, dengan pressuring high up the field. Ini memang logis, dan ini salah satu pilihan untuk bisa menekan Barca dan merusak ritme mereka. Hanya yang tidak aku mengerti adalah pilihan memainkan Ozil di tengah dalam pola 4-2-3-1. Pola 4-2-3-1 memang salah satu pola ideal untuk overloading lini tengah, ini mungkin maksud Mou. Di sisi lain hampir separuh musim ini Madrid sudah terbiasa dengan pola ini. Jujur saja Madrid & Mou musim ini agak terlalu monoton. Dengan pertimbangan "kebiasaan" ini mungkin kenapa Ozil dipertahankan dalam Starting 11. Tapi pilihan top 4 ini menjadi potongan yang salah dengan ide "menekan tinggi ke depan" tadi. Mungkin lebih baik bila Ozil ditarik dan diganti dengan Khedira, dan pola 4-2-3-1 diubah menjadi 4-3-3 seperti saat Madrid menghadapi Valencia, dengan Alonso di posisi regista di belakang dua tameng Lass dan Khedira. Top 3 Madrid tentu tetap: Ronaldo, Benzema, dan Di Maria. Pilihan Benzema di atas Higuain bisa dimengerti mengingat work rate Benzema dan kemampuan untuk pressure nya lebih baik di atas Higuain. Lain cerita bila Madrid memilih parkir bis, maka Higuain lebih cocok. tentu saja ini hipotetikal dan tidak ada jaminan bahwa pilihan formasi 4-3-3 dengan tengah Alonso, Lass, Khedira lebih baik dibanding 4-2-3-1 dengan Ozil.

Masalah terbesar dengan "menekan tinggi ke atas", adalah stamina, dan ini terlihat dalam permainan kemarin. 30 menit pertama Real sukses menekan, tapi ini dibayar mahal dengan stamina mereka yang terkuras. Apalagi menekan Barca jauh ke atas, yang memiliki passing work terbaik saat ini, tentu jauh lebih melelahkan. Harapan Madrid dan Mou tentu meraih minimal 2 gol dalam 30 menit pertama ini. Di sini terlihat kepercayaan diri yang sangat besar dari Mou dan Madrid, karena boleh dibilang ini pertaruhan "all in", bila gagal maka habis sudah. Bila ini terjadi, Madrid tinggal mundur dan memainkan counter attacking football seperti biasa. Hanya sayang ini tidak terjadi. Dan saat mereka "hanya" mampu unggul 1-0 dalam 30 menit pertama, maka kebobolan hanya masalah waktu.

Gambling Mou dan Wenger dengan Arsenalnya dulu dengan menekan Barca ke depan memang salah satu pilihan logis, tapi mungkin bukan jawaban terbaik untuk menghadapi Barca.

Kunci dari permainan kemarin adalah 30 menit pertama, karena inilah titik terpenting dengan pilihan yang diambil Mou dan Madrid. They won the initial 30th minute battle, but not enough. Just not enough.

Salah satu masalah lain dengan pendekatan Madrid kemarin, pilihan untuk pressure 30 menit pertama, adalah transisi ke bertahan. Saat ini tidak ada tim yang sanggup untuk pressure sepanjang 90 menit, kecuali mungkin Korsel di PD 2002. Dan transisi ini mutlak harus dilakukan oleh Madrid, apalagi mengingat hanya beberapa hari sebelumnya mereka melakukan tandang ke markas Ajax, yang tentu faktor kelelahan harus dipertimbangkan. Transisi ke bertahan ini harus dilakukan supaya bisa tetap berlari hingga ke menit 90. Kebobolan di menit 33 itu sangat mungkin karena faktor transisi ini, saat tim bermain menekan jauh ke depan,maka transisi ke bertahan bukanlah hal yang mudah, bahkan untuk tim sekelas Madrid.

Dari pertandingan tersebut saat ini memang harus diakui bahwa kombinasi possession football Barca dengan kegeniusan seorang Lionel Messi memanglah menjadikan Barca+Messi adalah tim terbaik saat ini. A team to beat ..

Jujur perseteruan Madrid - Barca ini sudah tidak sehat buatku, karena membuatku sering terjaga memikirkan bagaimana cara mengalahkan Barca, wkwkwk. Ya, jujur saja aku bosan dengan permainan Barca ini. Karena gara-gara Barca, semua orang mendewakan possesion footbal atau tiki-taka atau apapun istilahnya .. Padahal diriku sendiri sedari dulu adalah seorang yang menyukai permainan possession football, bahkan bila main Winning Eleven, FIFA atau game sebangsanya. Banyak orang bilang ketika itu kalau melawanku suka bilang permainanku membosankan, karena hanya oper oper ke sana kemari. Eh sekarang sepertinya orang-orang itu pula yang mendewa-dewakan possession footbal itu. Jadi sekarang aku ingin melihat runtuhnya possession football itu .. Possession football menurutku memang merupakan the ultimate way to play football, dan jujur aku tidak tahu cara mengatasinya tanpa memainkan 10 bek di belakang garis. Tapi dengan bertahan seperti itu paling-paling hanya akan draw bukan menang. So?

Salam

Wednesday, July 27, 2011

Sedikit Telaah Peristiwa Norway

Norway bombing, bom bali, bom marriot, pelepasan gas maut (lupa namanya) di stasiun bawah tanah Jepang dahulu, dan lain sebagainya, bila mau kita tarik satu garis persamaannya, maka tak pelak itu adalah EKSTRIMISME.

Namanya EKSTRIMISME ini tidak pandang bulu, tidak pandang baju, tidak pandang akidah, iman, agama, ataupun pandangan hidupnya.

Bila kita lihat, si tersangka pelaku pembunuhan massal di Norway, Anders Behring Breivik ini, adalah orang yang melek teknologi, minimal adalah penggemar video game perang, yang dalam asumsiku minimal dia kenal konsol game atau komputer, yang artinya kemungkinan besar melek teknologi dan internet juga.

Ada sedikit ulasan pelaku melakukan kenekatannya karena dia suka game perang.

Pertanyaannya, bila dikatakan bahwa dia nekat melakukan tindakan kejinya itu karena dia suka game perang, apakah benar demikian? Karena pada kenyataanya ada jutaan penggemar game perang lainnya tapi yang melakukan kekejian sepeti si Breivik ini hanya segelintir. Sekedar informasi, salah satu judul game perang yang digemari, Call of Duty, telah laku jutaan kopi, belum game-game perang lainnya yang cukup banyak jumlahnya. Jadi penggemar game perang tentu jumlahnya minimal adalah jutaan hingga belasan juta orang. Dari angka-angka ini tentunya agak sulit dinyatakan bahwa penggemar game perang identik dengan mendorong penggemarnya untuk bertindak keji.

Dari salah satu berita di kompas, "Siapa Anders Breivik Si Penebar Teror", dapat dibaca bahwa tersangka, Anders Breivik, juga orang yang melek internet.

Hal ini terus terang yang menarik bagi saya. Orang melek internet, minimal dalam pandangan saya, tentunya adalah orang yang melek informasi, di dalam internet informasi apapun dapat kita ketemukan.

Ini menariknya, kenapa orang yang melek informasi, dapat bertindak seekstrim itu? Bukankah dengan melek informasi asumsinya orang tersebut seharusnya lebih terbuka dan lebih menghormati perbedaan? Hal ini mengingat sebagai netizen tentu orang tersebut terbiasa berhadapan dalam dunia yang tidak hanya multikultural tapi juga multipaham dan multi-multi lainnya.

Fenomena Norway, dan beberapa kasus lainnya, sedikit banyak memperkuat pandangan saya dahulu bahwa keterbukaan informasi, salah satunya yaitu melalui media internet, yang idealnya membuat masyarakat semakin terbuka, malah sebaliknya kadang, sebagai salah satu eksesnya, juga menjadikan orang semakin extreme.

ALASANNYA?

Di dalam keterbukaan informasi, terutama dengan adanya media internet, segala macam informasi, baik positif-negatif, kiri-kanan, akan mudah kita ketemukan. Permasalahannya hanyalah informasi seperti apa yang ingin kita cari. Bila ada pepatah orang melihat hanya melalui kacamatanya, bila orang berpandangan A, sadar tak sadar ia akan mencari dan menemukan segala macam informasi yang mendukung pandangan A nya tadi.

Hal ini pulalah yang terjadi dengan si Anders Breivik ini. Pada dasarnya Anders Breivik mungkin telah memiliki pandangan yang ekstrim kanan, dengan akses informasi yang dimilikinya, alih-alih ekstrimnya berkurang malahan menjadi semakin kuat yang kemudian berkulminasi di peristiwa Norway tersebut.

SEMUA INFORMASI ADA DI INTERNET, TINGGAL INFORMASI SEPERTI APA YANG ANDA INGIN BACA DAN TEMUKAN!

Pun demikian juga halnya dengan peristiwa-peristiwa lain seperti bom bali dan lain-lain. Bukan tidak mungkin bahwa pelaku juga adalah orang yang melek informasi. Bila anda memang berniat menjadi pembom, di internet juga banyak informasinya. Dan bakal ada banyak pandangan dan informasi penguat keyakinan anda tersebut.

Sebelum salah ditafsirkan, PERLU DIGARISBAWAHI bahwa KETERBUKAAN INFORMASI, salah satunya dengan media internet, DENGAN SEGALA EKSES NEGATIFNYA, MASIHLAH MEMILIKI BANYAK HAL POSITIF BAGI UMAT MANUSIA.

Saya pribadi percaya bahwa ini memang salah satu fase yang musti dilalui umat manusia untuk kemajuan. Hanya saat ini tidak akan saya bahas. OK, lanjut ...

YANG PERLU DIGARISBAWAHI JUGA, dalam era keterbukaan informasi seperti ini, IDENTITAS PRIBADI dan KEKUATAN PRIBADI menjadi hal yang sangat penting. Karena hal inilah yang menjadi landasan utama bagaimana PRIBADI membentuk KEDIRIANNYA.

Apakah kita akan menjadi seperti Anders Breivik yang lain ataukah kita akan menjadi PRIBADI TERBUKA yang POSITIF, semuanya hanya bisa kita temukan di dalam DIRI KITA SENDIRI, bukan di INTERNET atau di LUARAN SANA.

Sebagai sedikit penutup untuk tulisan kali ini, saya pernah membaca satu tulisan yang intinya semacam ini:

We still live in hedgehog world. We can not live too close with one another without risking getting hurt. Seperti hedgehog yang tentunya tidak bisa terlalu berdekatan satu sama lain karena durinya. Pun demikian kita manusia. Keterbukaan informasi telah memaksa kita umat manusia untuk menjadi sangat dekat satu sama lain dengan hilangnya jarang dan sekat penghalang. Hanya kadang kita mungkin lupa bahwa kita masih sangat mudah terluka, dan dengan demikian mungkin kita tak sadar pula untuk semakin mempertebal kulit dan cangkang kita supaya tidak terluka, meskipun itu berarti melukai orang lain, seperti ekstrimnya tragedi Norway.

Sedikit permenungan saja.

ps: sebelum ngelantur, aku tutup aja ceramah ini, hanya rasanya gatel untuk nulis ini karena kepikiran dan sudah utang ke teman untuk nulis ^^

ps2: tulisan ini sejatinya ditulis untuk sebuah bahasan di sebuah trit di Forum Kompas, tapi rasanya menarik juga untuk di-share di sini

Wednesday, July 20, 2011

Antasena Return

Tak terasa sudah 3 tahun diriku tidak aktif menulis di blog ini lagi karena kesibukan, males, dll :) Mulai inget blog ini lagi juga karena temen ada nanya cara bikin blog, eh, jadi keinget, lah blog gua sendiri kagak keurus, wkwkwk.

Menulis kadang memang butuh waktu dan pikiran, terutama buat orang melankolik sok perfeksionis macam diriku ini, jadi idenya segudang, keluarnya cuman sekalimat dua kalimat, terus pusing sendiri, dan gak keluar deh tulisan itu pada akhirnya, sigh.

Belakangan ini iseng blogwalking ke beberapa blog kenalan, eh ternyata banyak yang masih aktif, meski banyak juga yang timbul tenggelam macam diriku, beberapa malah sudah hilang blog-nya entah karena apa. Di sisi lain di lingkungan teman yang lain mulai muncul lagi euforia untuk menulis, entah lewat blog, tulisan di media-media citizen journalism seperti kompasiana, koki dll.

Melihat gairah baru di kalangan temen, apalagi dengan munculnya style-style tulisan baru, tulisan dan cerita yang bagus-bagus, akhirnya kembali membangkitkan gairahku untuk menulis. Aku sempat berpikir untuk membuat blog baru, atau menulis di media lain, tapi akhirnya kuputuskan untuk kembali ke blog ini. Salah satu tempat aku mulai menulis. Media lain aku mulai menulis adalah koki, kreasi alm. Zeverina, yang meskipun aku hanya sempat menyumbang satu dua tulisan, kurasa telah sangat berjasa besar dalam membentuk karakter tulisanku di media elektronik ini.

Berita duka meninggalnya mamak Z dan juga sebelumnya perpecahan koki, yang hingga kini tak kuketahui cerita ataupun sebab musababnya, jujur sedikit membuatku agak sedih. Tapi kurasa di sisi lain warisan Z tetap berlangsung, dengan banyaknya orang yang mulai belajar menulis. Sedikit banyak tulisan-tulisan mereka tentunya telah menyumbangkan sesuatu di dunia ini.

Lah, kok jadi curhat, padahal niatnya cuman mau nulis sedikit aja ^^

Sedang berpikir, apakah mau edit layout, well, maybe later, aku masih suka layout ini, hanya sayang sedikit berantakan.Sementara ini mau cari ide dulu buat layout blog pesanan tetangga ..

^^

Saturday, October 09, 2010

2 years Vacuum

Weleh, baru nyadar kalau ini blog sudah tak kurawat selama 2 tahun, ck ck ck

Jadi pengen update, tapi terlalu larut kalau sekarang, bobo dulu ah ... zzzzz

Friday, August 04, 2006

Home

A song by Michael Buble

Another summer day
Has come and gone away
In Paris and Rome
But I wanna go home
Mmmmmmmm

Maybe surrounded by
A million people I
Still feel alone
I just wanna go home
Oh I miss you, you know

And I’ve been keeping all the letters that I wrote to you
Each one a line or two
“I’m fine baby, how are you?”
Well I would send them but I know that it’s just not enough
My words were cold and flat
And you deserve more than that

Another aeroplane
Another sunny place
I’m lucky I know
But I wanna go home
Mmmm, I’ve got to go home

Let me go home
I’m just too far from where you are
I wanna come home

And I feel just like I’m living someone else’s life
It’s like I just stepped outside
When everything was going right
And I know just why you could not
Come along with me
That this is not your dream
But you always believed in me

Another winter day has come
And gone away
In even Paris and Rome
And I wanna go home
Let me go home

And I’m surrounded by
A million people I
Still feel alone
Oh, let me go home
Oh, I miss you, you know

Let me go home
I’ve had my run
Baby, I’m done
I gotta go home
Let me go home
It will all be all right
I’ll be home tonight
I’m coming back home
ps: i miss u ...

Wednesday, February 15, 2006

Love Is In The Air


"Without Love, days are "sadday",
"moanday", "tearsday", "wasteday", "thirstday", "fightday", "shatterday" so be in love everyday! Happy Valentine's day!"


Sunday, November 27, 2005

Balto II: Wolf Quest


"I know who I am, I am the daughter of Balto and Jenna"
"Yes, you are. That's explaining what you are but not who you are"
"..."


Bagi anda yang telah menonton film Balto II: A Wolf Quest mungkin ingat percakapan di atas. Yap, percakapan tersebut adalah antara Aleu (anak perempuan Balto) dan Muru (tikus putih, animal guide nya Aleu).

Hari kamis yang lalu ketika sedang bete-betenya gara-gara tidak jadi berangkat ke Banda Aceh hari Jumat, saya pulang cepat dan memutuskan untuk menonton film tersebut. Pertama-tama agak membosankan, akan tetapi ketika cerita mulai berjalan saya mulai merasa agak kaget melihat film ini yang menurut saya bukanlah film yang sederhana. Film ini mungkin kurang tepat untuk anak-anak, karena menurut saya ceritanya cukup berat, dan penuh dengan simbol-simbol dan mitos indian Amerika yang mungkin sedikit menakutkan bagi anak kecil.

Film ini mengetengahkan pertentangan antara Aleu dan Balto. Aleu yang merasa marah karena baru diberitahu oleh Balto bahwa ia sesungguhnya adalah campuran serigala dan anjing, kemudian memutuskan untuk lari. Kemudian dalam pelariannya dia mulai mempertanyakan keberadaan dirinya. Dan kemudian dia bertemu dengan Muru, animal guide nya (binatang penuntun, dalam mitos indian Amerika setiap individu memiliki binatang penuntun yang akan menuntunnya dalam liku perjalanan hidup). Dari pertemuan ini Aleu kemudian memulai perjalanan sesungguhnya untuk mencari arti dirinya. Balto yang cemas akan Aleu kemudian mengikutinya dan juga mengalami perjalanan pencarian jati diri ini bersama dengan anaknya.

Cerita yang sesungguhnya mungkin tidak terlalu rumit, akan tetapi membawa saya ke permenungan yang cukup menarik. Kembali mengingatkan saya bahwa ziarah perjalanan pencarian arti diri adalah suatu perjalanan yang menarik dan mungkin tidak akan pernah berhenti. Tidak hanya pencarian arti diri pribadi, tapi mungkin juga adalah sejarah panjang umat manusia dalam menemukan keberadaannya di dunia ini.

Mungkin pertanyaan 'siapakah saya' adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan selama perjalanan hidup kita. Bila kita dihadapkan pertanyaan 'siapakah anda?', maka mungkin kita dengan cepat akan menjawab saya x, pegawai pt y, anak dari a dan b, dst. Akan tetapi mungkin bila kita kemudian dijawab seperti jawaban Muru kepada Aleu seperti di atas mungkin kita akan bingung juga. "Yes that's explaining what you are, but not who you are". Jati diri kita yang sesungguhnya itulah yang perlu kita cari. Jati diri tidaklah bergantung anak siapa, jabatan apa, pegawai apa, akan tetapi lebih mendasar.

Dalam satu titik saya percaya bahwa setiap individu berhak dan wajib mencari jati diri dan mengejar tujuan hidupnya. Tapi dalam kehidupan dewasa ini banyak individu yang terjebak dalam rutinitas keseharian dan pekerjaan, dan melupakan bahwa mungkin pencarian diri adalah suatu hal yang perlu juga. Dengan menemukan diri, keberadaan, dan tujuan hidupnya saya yakin manusia akan menjalani hidup yang lebih berwarna daripada sekedar menjalani rutinitas hidup ini.

"To realize one's destiny is a person's only obligation." (From the back cover of this book).

Saturday, November 26, 2005

Euforia Printer Warna

"Oy, print ini donk.. "
"Print aja. Brp lembar sih?"
"Ini nih, satu rim"
"@#$$#@#$%^% .."


Kantor kami baru saja mendapatkan printer baru, printer warna, yang akhirnya datang setelah sekian bulan tidak jelas juntrungannya. Begitu printer ini terpasang, urusan printing yang semula orang puas dengan printer black & white, tiba - tiba sekarang semua harus berwarna. Laporan & grafik yang biasanya hitam putih, sekarang menjadi berwarna. Ya maklum juga sih, namanya mungkin barang baru jadi semua orang ingin menggunakan dan memanfaatkannya. Euforia printer warna, ya mungkin begitulah istilahnya, hehe.

Berbicara mengenai euforia, dalam pengalaman sehari hari kita mungkin sering mengalami hal ini juga. Saya jadi teringat pembicaraan dengan rekan sekerja saya pada suatu malam yang tiada jelas juntrungannya (*istilah kami untuk malam panjang yang dihabiskan ngalor ngidul mengobrolkan berbagai hal yang tidak jelas). Malam itu kami membicarakan mengenai fenomena kantor yang seolah tidak pernah berhenti bernapas, terlebih bulan-bulan belakangan ini yang sabtu minggu pun kantor selalu aktif.

Rekan tinggal satu rumah yang kebetulan semua dari kantor yang sama, akan tetapi meski satu kantor malah jarang kami bisa berkumpul bersama. Beberapa rekan lebih sering melewatkan malamnya di kantor, tak jarang sampai dinihari. Fenomena ini kami anggap menarik, melihat jam kerja yang seolah tidak ada matinya. Timbul pertanyaan di kami, apakah mereka ini memang orang-orang yang tipe workaholic semua, ataukah keadaan yang memaksa demikian?

Bagi saya yang pecinta membaca buku, ditemani empuknya kasur, dan alunan musik dari speaker altec yang tercinta, jawabannya jelas: bagi saya bekerja setiap hari, terus menerus sampai malam, twenty four seven (24 jam 7 hari) jelas tidak masuk akal. Dalam keadaan tertentu mungkin kita memang perlu untuk bekerja ekstra, tapi kalau tiap hari? Jelas ada yang salah. Bagi saya kehidupan ini haruslah seimbang, termasuk antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sosialisasi, relaksasi, dll. Kita bekerja untuk hidup itu jelas, tapi bukan hidup untuk bekerja. Terlebih bekerja adalah salah satu cara pemenuhan diri tapi bukanlah tujuan hidup itu sendiri. Tapi bagaimanapun itu pendapat saya. Pasti banyak orang yang berpendapat lain dan mungkin ada yang menemukan kebahagiaanya saat mereka bekerja 24 7. Entahlah.

Tapi teman percakapan saya ketika itu memiliki analisa yang lebih sederhana:

"Ah itu kan mungkin karena kita sedang mengalami euforia humanitarian service, kan banyak orang yang baru pertama kali kerja di humanitarian sektor begini. Jadi masih anget-angetnya"
"..?"

Mungkin juga ya? Seperti kasus printer warna kita, mungkin namanya bekerja ada euforia juga. Lho saya sendiri kan juga baru nih di sektor ini, hehe, ah euforia. Ya semoga saja euforia ini cepat berlalu. Jadi saya kembali bisa menikmati kripik chitato, buku-buku bacaan, altec saya, dan yang pasti kasur saya yang mulai gepeng ^^

Wednesday, September 21, 2005

Long Time No Siege

Duh, udah lama banget gua gak nge-blog lagi nich ... .

Udah hampir sebulan sejak terakhir kali posting, aku udah jalan-jalan ke Calang, Lamno, pulang ke Jawa (Jakarta - Yogya - Magelang - Bandung), training ke Banda Aceh. Wow, pokoknya melelahkan tapi menyenangkan. Sayang belum ada kesempatan untuk tulis and upload foto ke blog.

Be patience ... .

Monday, July 11, 2005

Computer Addict

Oh my God* .. ! Itulah kata-kata yang sekejap terlintas di benakku ketika aku terjaga pagi ini. Kenapa? Masalahnya adalah ketika aku terjaga di antara alam mimpi dan dunia nyata (ceileee). Ketika itu aku merasa melihat jam ku, 07.10, "OK, waktunya mandi, mana nih tombol next nya" batinku. Dalam benakku terbayang aku mencari-cari tombol next, dan ... "Oh my God". Seketika aku terjaga, dan sedikit tertawa memikirkan apa yang barusan terjadi.

Pertanyaannya adalah "Apakah aku sudah sedemikian kecanduannya akan komputer?" ("Am I really addicted to computer?"). Sejenak aku kembali mengingat apa yang ada di benakku ketika itu. Aku teringat jelas dalam benakku "OK, aku harus mandi nih", dan dalam bayanganku diantara sadar dan tidak tanganku menggerakkan tombol mouse, mencari-cari tombol next. Maksudnya tombol next untuk mandi. Aku tertawa mengingat ini, sekaligus juga sedikit khawatir kalau aku sudah benar-benar kecanduan komputer.

Tapi sepertinya menarik juga bila kehidupan ini semuanya dapat kita jalankan hanya dengan mengklik tombol next, yes or no, confirm, ok ... ^^
Kebayang ada keluar jendela pop up: "Are sure want to take a bath?" Lalu ada tombol pilihan "Yes" dan "No". Kita klik "Yes", kemudian muncul jendela progress bar menandakan sejauh mana pekerjaan tersebut diselesaikan. "10%, 20%, 30%, ..., and 100% done!". Muncul jendela pesan baru "You already take a bath. Proceed to main menu?" dan seterusnya.

Bahkan dalam hal pekerjaan mungkin, "Are you sure to take this job?" "Yes or No". Bahkan yang paling ekstrem, suatu hari muncul kotak pesan di layar kita "You already in the end of your life. Goodbye and nice to meet you." Tidak ada tombol apapun lagi, hanya ada pesan di bawahnya "Your system will be shutdown in any minute."

Ah, jadi ngelantur, tapi menarik bukan? Alangkah mudahnya bila semua aksi dalam kehidupan kita dapat kita kendalikan dari command post kita, dari otak kita. Kita hanya perlu membuat pilihan-pilihan di otak, dan kita tidak perlu benar-benar pergi atau melakukan sesuatu. Semuanya terjadi hanya dalam sebuah kotak seperti Internet Explorer, dan kita hanya melihat semuanya, seperti bermain CM (Championship Manager**). Bahkan mungkin kita bisa merestart kembali bila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Mungkin bila kehidupan ini berjalan seperti itu, kita akan lebih banyak menjumpai risk taker dan petualang dalam kehidupan kita. Kita bisa merestart bila tidak sesuai, jadi kenapa takut? Begitulah kira-kira. Akan tetapi sayang kehidupan tidaklah seperti itu. Kehidupan adalah seperti panah yang sekali dilepaskan dari busurnya hanya dapat bergerak ke satu titik menuju tujuannya, tanpa dapat bergerak kembali. Ataukah tidak?

Di lain pihak mungkin sisi baiknya bila kehidupan berjalan seperti itu, seperti bermain CM di layar komputer, adalah kita dapat menjadi pihak ketiga yang melihat karakter yang kita mainkan. Dalam beberapa titik di kehidupan kita, saya rasa kita perlu bersikap seperti itu. Kita ambil sedikit jarak, terlepas dari karakter kita, dan melihat diri kita dari luar diri kita. Saya rasa hal ini baik untuk kita berpikir lebih jernih, dan mungkin melepaskan diri dari kepenatan kita. Bukankah hidup ini adalah mengenai pilihan? Setiap saat dalam hidup kita, kita membuat pilihan-pilihan. Dimana satu pilihan yang kita buat akan membawa kita ke pilihan yang lain, hingga ke ujung akhirnya "Game Over".

Hanya bedanya dalam kehidupan nyata kita, semuanya terjadi secara real time***, kadang kita tidak mempunyai waktu untuk menimbang semua pilihan kita. Berbeda tentunya bila kita bisa melakukan pause**** dan berpikir sejenak. Akan tetapi itulah kehidupan kita, real time. Bagaimana kita dapat membuat pilihan yang terbaik dalam setiap saat? Menurut saya hanya ada satu cara, berlatihlah membuat pilihan!. Seiring dengan berjalannya waktu tentu kita dapat membuat pilihan dengan baik. It's human nature. Pertama kali saya bermain Warcraft III*****, semuanya harus saya hapal, tapi seiring semakin sering bermain, semua pilihan dan apa yang harus saya lakukan dapat berjalan dengan otomatis sepanjang permainan, saya tidap perlu berpikir lagi.

Kurang lebih begitu pulalah kehidupan ini. Mungkin bagi beberapa orang, lebih baik kita melakukan segala sesuatu dengan teratur dan terencana, semuanya harus kita pikirkan benar-benar. Itu bagus tentunya, tapi saya rasa kehidupan ini terlalu singkat untuk itu. Bila kita harus memikirkan semuanya, ada dua kemungkinan: kita memiliki kehidupan yang sempurna, atau kita mempunyai rencana yang sempurna, tetapi kita kehabisan waktu. Perfect plan, but it's too late = useless. "Good plan today is better than a perfect plan tomorrow!" kata George S Patton. Saya setuju dengan beliau, kita ambil pilihan yang terbaik saat ini, dan jalani.




by a Computer Addict,

Meulaboh, 11 Juli 2005


* Oh my God : diucapkan dengan o mai got, bukan o mai gat. Dengan sedikit aksen Irish. Kenapa? Hanya kedengarannya lucu, saya mendengar ini dari orang Irish rekan di kantor. Funny ^^
** Championship Manager : game permainan sepakbola di komputer, dimana kita mengatur sebuah tim sepakbola, mulai dari jual beli pemain, sampai strategi/pola permainan. Kita hanya perlu memainkannya dengan mengklik pilihan-pilihan di layar.
*** realtime : game yang bersifat kontinyu, kita dan lawan melakukan permainan secara seiring, tidak bergantian. Bila kita lambat sangat mungkin lawan mendahului kita.
**** pause : dalam game istilah ini berarti salah satu pemain menghentikan permainan sejenak.
***** Warcraft III : game strategi, dimana kita memainkan satu ras, dalam satu peta. Kita dituntut untuk membangun pasukan, mencari sumber daya, dan bertujuan untuk menghancurkan musuh kita secepat mungkin. Game ini bersifat realtime.

Image Windows XP Shutdown : This image are belong to it's respective owner, Microsoft.

nb: Untuk yang berulangtahun hari ini, Happy birthday sist ^^

Sunday, July 03, 2005

Awal Sebuah Perjalanan


Semilir udara pagi terasa sejuk mengalir di kedua belah sayapku. Kusapa mentari yang mulai malu-malu menyinarkan cahayanya.
"Hai sang surya, bagaimana dengan istirahatmu tadi malam?"
"Istirahat? Ah sahabatku, aku tidak mengenal kata istirahat. Bila aku beristirahat kehidupan akan berhenti di bumi. Mungkin suatu hari nanti aku bakal beristirahat, tapi tidak sekarang" ujar mentari lembut.
"O begitukah?" sahutku, sejujurnya aku tidak mengerti apa yang dikatakannya.
"Sudahlah sahabatku, tidak usah dipikirkan" katanya sambil tersenyum lembut, mengerti dengan kebingunganku.
"Maafkan aku, aku memang tidak paham dengan ucapanmu. Yang aku tahu tanpa dirimu pohon-pohon tidak dapat tumbuh, bunga-bunga tidak akan mekar, buah pun tidak akan ada. Dan aku tidak dapat makan. Aku mengerti tanpa dirimu, kami tiada."

"Hmm, bagus, rupanya sahabatku ini seorang pemikir juga" sahut mentari dengan senyumnya.
"Tidak, aku hanya melihat apa yang terjadi di sekitarku saja" jawabku.
"Ya, bagus untukmu" sahut mentari lagi.
"Tapi aku tidak mengerti kenapa engkau bilang tidak pernah beristirahat. Benarkah itu? Aku rasa setiap makhluk pasti membutuhkan istirahat"
"Haha, rupanya rasa ingin tahumu besar juga. Hmm, anggap saja waktu istirahatku masih amat sangat lama. Waktuku berbeda dengan dirimu sahabat" jawabnya tetap penuh teka-teki.
"Ya, aku tetap tidak paham, tapi aku juga sedang tidak ingin banyak berpikir, sudahlah. Aku hanya ingin menikmati suasana pagi ini" jawabku. Pagi ini memang aku tidak ingin sudah harus banyak berpikir, aku hanya ingin menikmati suasana saja.

"Bagus untukmu" katanya sambil tersenyum. "Banyak makhluk yang selalu berpikir sepanjang hidupnya, tapi tidak pernah berhenti sejenak saja untuk merasakan dan menikmati keajaiban yang ada di sekitarnya. Ambil dan gunakan waktumu, karena bila tidak dia akan lewat begitu saja"
"Mendengar bicaramu, engkaulah yang pemikir, bukan aku" kataku sambil tersenyum.
"Hahaha, benar-benar. Sudahlah, aku tidak akan mengganggumu lagi sahabat. Teruskan perjalananmu. Kemanakah engkau akan pergi?"
"Aku akan terbang ke barat, kudengar ada kawanan yang akan terbang ke selatan. Mungkin aku bisa bergabung"
"Engkau hendak pergi? Tidakkah engkau memiliki kehidupan yang cukup nyaman di sini sahabatku?"
"Benar, engkau benar. Di sini aku sudah cukup nyaman. Aku mempunyai banyak . Daerah ini juga sudah aku kenal dengan baik. Mencari makanpun aku tidak berkesusahan. Tapi aku merasa ada yang kurang. Dan aku ingin pergi ke tempat lain, menemukan apa yang kurang dari diriku ini"
"Begitu. Tidak banyak yang seperti engkau sahabat. Baiklah, bila itu yang menjadi kata hatimu, ikutilah sahabatku. Aku ada di atas sini melihatmu, dan kuharap engkau mendapatkannya" katanya tersenyum.
Lagi-lagi aku merasakan teka-teki di balik senyumnya. Tapi sudahlah, dia memang selalu begitu. Mungkin juga benar apa yang dibilangnya, bahwa waktunya berbeda dengan diriku. Tiada satu makhluk pun yang tahu berapa umurnya sebenarnya. Ketika ditanya dia hanya akan tersenyum, dan berkata lebih dari yang dapat kalian bayangkan. Jadi bila memang dia sudah ada begitu lama, mungkin dia sudah memiliki kebijakan yang lebih dari kami semua. Begitulah, selalu misterius. Lebih misterius daripada sang rembulan di malam hari.
"Baiklah, selamat jalan sang surya" kataku."Selamat jalan juga sahabatku" katanya sambil berlalu.

Sekilas masih kudengar rumpun pepohonan di kejauhan mengucapkan salamnya kepada mentari pagi. Kukepakkan sayapku sedikit lebih kuat, dan akupun berlalu.


Cerita ini baru dimulai, kita akan kembali melihat perjalanan sang 'aku' berikutnya ...

Thursday, June 30, 2005

Hidup Adalah Mengenai Pilihan

Ini adalah salah satu hal yang selalu saya katakan kepada teman-teman saya. Mudah diucapkan, tapi sukar untuk diterapkan ^^ Trust me, hehe. Hingga saat ini sering saya mengalami yang dinamakan kebimbangan. Pada saat tertentu saya sering bimbang dengan apa yang telah saya lakukan dan pilih. Saat-saat ini merupakan salah satu titik dimana saya mengalami sedikit keraguan akan pilihan saya.

Ini dimulai beberapa hari yang lalu ketika saya sedikit mengalami keraguan akan pilihan saya untuk berangkat ke Aceh ini. Beberapa proses birokrasi yang menyebalkan yang harus saya jalani, saya memang tidak suka birokrasi dari dulu ^^, membuat saya sedikit ragu. Karena salah satunya saya berharap saya sedikit menemukan kebebasan di tempat ini. Tapi ternyata arghhh, f***in birocracy. Ketemu lagi deh. Haha.

Tapi sungguh kebetulan berturut-turut saya mendapatkan/menemukan beberapa hal yang menarik sehubungan dengan hal ini. Yang pertama adalah motto menarik dari kawan sepenerbangan saya ke Banda Aceh "Kenapa kita harus membuang waktu untuk hal yang kita tidak bisa campur tangan?" (Baca blog saya sebelum ini: "Flying with Twin Otter"). Sungguh menarik apa yang saya dapat ketika itu, ini memberikan saya pelajaran bahwa apa yang terjadi di sekitar kita, kita dapat memilih untuk merasa tenang dan bahagia.

Hal yang kedua adalah email dari seorang kawan saya, my ex office partner ^^ (hi there, how are you?). Dalam email nya dia memberikan cerita, mengenai 2 buah biji tumbuhan. Berikut ceritanya yg saya sadur secara bebas:

Biji pertama merasa dia harus mencoba untuk tumbuh menjadi besar. Dia kemudian mulai menanamkan ototnya ke dalam tanah kuat-kuat. Dia juga mulai menumbuhkan pohonnya ke atas, memunculkan dahan, ranting, dan daunnya. Setelah beberapa saat dia tumbuh menjadi pohon yang besar dan kuat.

Biji kedua merasa takut dan bimbang. Dia merasa kuatir bila dia mencoba menanamkan akarnya, akarnya akan rusak karena membentur bebatuan, dan mungkin hewan-hewan tanah akan memakan akarnya. Demikian pula bila dia menjulurkan dahan dan daunnya, hewan-hewan akan memakan daunnya dan mematahkan sayapnya. Setelah beberapa saat ada seekor ayam mengais tanah tempat dia berada, menemukan dirinya, dan mematuknya untuk dimakan.


Dalam pandangan saya memang apa yang dikuatirkan oleh biji kedua tersebut mungkin terjadi. Apa yang dialami biji pertama adalah hal yang menggembirakan. Akan tetapi tetap ada kemungkinan biji pertama mengalami nasib yang tidak lebih baik juga. Misalnya ketika masih kecil dia dicabut beserta akar2 nya oleh seseorang? Tetapi saya juga tetap akan mencoba untuk bersikap seperti biji pertama tersebut. Karena menurut saya lebih baik mati dalam berusaha, daripada mati karena diam saja. ^^ Tentunya kita berharap yang terbaik, akan tetapi mengenai hal lainnya, kita serahkan saja pada yang diatas. Why worried?

Hal ketiga adalah blog seorang rekan saya (mewarnaihidup.blogspot.com) dengan judul Hidup adalah pilihan (kalo gak salah sih). Silakan dibuka dan dibaca sendiri (eh oops, gapapa kan kaka'?). Kebetulan sekali berkenaan dengan apa yang sedang saya pikirkan. Dalam beberapa saya setuju mengenai apa yang dipaparkan dalam blog tersebut ^^. Menarik, truly.

Hal keempat adalah email dari kakak saya (You really have perfect timing in sending your email ^^ Thank you, means a lot for me.). Email dari kakak saya tersebut adalah mengenai penuturan Steve Jobs (pendiri Apple, Pixar, and NeXT) berjudul "You've got to find what you love"). Artikel tersebut tidak akan saya tulis disini. Karena terlalu panjang dan saya rasa saya tidak berhak untuk mengutipnya. But hopefully you could find it here: http://news-service.stanford.edu/news/2005/june15/jobs-061505.html.

Steve Jobs menceritakan mengenai 3 hal: Connecting the Dots, Love and Loss, dan Death. Inti dari Connecting the Dots adalah setiap pengalaman dan pelajaran yang kita dapat pastilah akan berguna di kemudian hari, bahkan mungkin di saat ini kita belum melihat hubungannya. Inti dari Love and Loss adalah mencari apa yang kita kita cintai, dan kita tidak perlu kuatir bila kita menemui halangan. Inti dari Death adalah untuk menjalani hari demi hari bagaikan hari ini adalah hari terakhir bagi hidup kita. Dan dalam ceritanya Steve menekankan bagi kita untuk mengikuti intuisi dan kata hati kita. Karena hidup ini terlalu singkat untuk dilewatkan dengan berusaha menjadi orang lain.

Sangat menarik, cerita-cerita tersebut semakin menguatkan saya untuk meraih apa yang saya pingin raih disini. Kata hati saya yang mengatakan bahwa saya perlu mencari pengalaman baru di tempat baru lah yang membawa saya ke tempat ini. Saya berharap tentu saja untuk berakhir manis seperti biji pertama tersebut. Tapi dalam menjalaninya saya akan menikmatinya. Satu hal lagi, meminjam kata-kata Toshi dalam komik Shoot, "seberang tembok yang aku harus seberangi ada di sana". Dan saya yakin saya dapat menyeberanginya. God please keep me!

Another malam malam ngelantur, kesepian di rumah ...

Meulaboh, 29 Juni 2005, 21.52

For someone there that still wait for me, thanks for trusting and supporting ...

Friday, May 20, 2005

Dejavu

"You ngerokok lagi?" itulah kata pertama yang meluncur dari mulut Raka ketika melihat Irene yang menunggunya di stasiun pagi hari itu.
"Lama bener sih! Kan bete nungguin kamu, mending ngerokok." sahut Irene enteng.
"Iya sori, abis keretanya tadi telat, biasalah. Tapi mbok daripada ngerokok, mending makan ato apalah? Smoke doesn't good for your health honey!" kata Raka lagi.
"Brisik ah, udah udah, masih untung aku mau ngejemput kamu disini. Bukannya seneng ketemu aku malah ngritik" sahut Irene sedikit merajuk.
"Aku hanya concern masalah kesehatanmu aja Ren, aku kan gak pengen liat nanti kamu masuk rumah sakit lagi gara-gara paru-parumu kambuh!" kata Raka sedikit tajam.
"Ya paling kan masuk rumah sakit lagi. Kamu juga belum ganti-ganti gawe. Kerjaan kamu tuh resiko kematiannya lebih tinggi daripada resiko merokok tau." jawab Irene.

Raka terhenyak, memang sedari dulu Irene selalu memintanya untuk pindah kerja. Pekerjaannya sekarang memang termasuk beresiko tinggi, tak jarang dirinya ditugaskan ke daerah-daerah terpencil untuk meneliti kemungkinan eksplorasi baru. Namanya pertambangan, ya memang resikonya dikirim ke daerah terpencil. Belum kalo pembukaan tambang baru, bukan pekerjaan yang mudah, salah sedikit nyawa taruhannya. Yang menjadi masalah, berganti pekerjaan bukanlah hal yang mudah, karena ini kan keahliannya satu-satunya. Lagipula dia memang mencintai pekerjaan ini.

"Udah gitu kamu kalo udah pergi, gak pernah ngirim kabar. Sebel. Aku kan pengen tau juga kabarmu say." sambung Irene lagi.
"Oh eh, ya sori deh, abis kan suka gak ada sinyal kalo udah di lokasi" jawab Raka.
"I know, hmmmhhh, ya udah resiko sih. I could understand kok, but do not comment about my smoking ok ?" kata Irene sambil tersenyum nakal.
"Hahaha, iya deh. OK OK, kita even. Dasar kamu emang paling pinter ngebela diri" kata Raka sembari tertawa.
"Jadi damai nih?" tanya Irene lagi.
"OK, gencatan senjata" jawab Raka sambil menggamit bahu Irene. Mereka pun beranjak pergi meninggalkan lobby stasiun.

Bagaimanapun Raka sering gak habis pikir. Mereka berdua yang boleh dibilang mempunyai dua dunia yang berbeda, tapi kok sejauh ini bisa mempertahankan relationship mereka.

"Eh..., kok kayak dejavu ya?" kata Raka tiba-tiba.
"Hah, ya iyalah. Perasaan tiap kita ketemu sehabis kamu pulang, selalu ini yang dibahas."
"O iya ya, hehehe. Iya bener juga"
"Dasar udah pikun" ejek Irene. Raka pun hanya tertawa mendengar itu.
.......
"Eh" kata Raka tiba-tiba.
"Ya?"
"Nggak, kalo aku pikir-pikir kok kita masih bisa bertahan ya?"
"Maksudnya ?"
"Our relationship, setelah sekian lama .."
"Dua tahun 7 bulan tepatnya" sambung Irene datar.
"Buset, hapal bener"
"Biasa aja tuh"
"Emang udah lama ya? ...
Dengan pergaulan dan gayamu yang seperti itu, pergaulan dan gayaku yang seperti ini, heran kita masih bertahan"
"Juga sifatmu yang seperti itu, dan sifatku yang seperti ini" timpal Irene.
"Hahaha, iya ya? Lalu apa donk. Cinta kali ya?"
"Hahahaha, cinta? Tau deh."
"Komunikasi?"
"Lu jarang kasi kabar. Coreettt!"
"Hmm, komitmen?"
"Komitmen? Ngggg, kayaknya bukan deh. Komitmen doank belum cukup."
"Apa donk kalo gitu?"
"Freedom" jawab Irene pendek.
"Hah? Freedom? Kok jadi inget film Braveheart ya?" canda Raka.
"Yap, freedom. Menurutku sih itu yang bikin aku betah ama kamu" jawab Irene sedikit serius. Tumben.
.....
"Mungkin benar juga ya? Aku merasa bebas kalo bersama kamu" timpal Raka.
"Ya, aku juga sih. And you know lah, aku suka kebebasan. That's something that I found in you .."
...
"Meski pertama suka bingung juga sih, kadang kamu tu berkesan terlalu cuek. Terlalu ngebebasin aku. Untung kamu orang yang mau belajar juga, at least sudah bisa dikit-dikit caring. Hehehe. For that I must thank you." lanjut Irene sambil menatap Raka.
"You're welcome. Aku seneng juga ketemu orang yang sepaham."
"Haha, pecinta kebebasan"
"Dan keterbukaan" timpal Raka.
"Ya, that's we are" sahut Irene mengakhiri pembicaraan singkat itu. Tak terasa mereka sudah berada di pelataran parkir. "OK, put your bag in the back. Kita makan dulu ya? Laper nih, belum sarapan" kata Irene lagi.
"Setuju, me too."

Disadur bebas sekali dari sekelumit perbincangan dengan sahabatku. Terilhami juga dari sepasang insan teman seperjalanan di bis, suatu malam menuju Depok

Tuesday, May 10, 2005

F***IN VIRUS ... !!!

Belakangan aku merasa internet di kantor kok makin lambat, biasanya juga emang lambat seh ^^. Tapi kali ini kok agak-agak mencurigakan, insting informatika-ku pun berdering-dering.

Langsung aku keluarin jurus sakti berjudul IPTRAF di router untuk ngeliat trafik jaringan, and buseeetttt, kok transfer UDP nya banyak pisan. Langsung segenap sel otak ini berteriak "Bangsaatt, VIRUS neeh pasti, mongkieeeee !!!!!", segenap sumpah serapah pun langsung betebaran ke segala penjuru angin. "Kerjaan lagi neeh!!" batinku berteriak.

Berhubung dengan IPTRAF kita tidak bisa melihat trafik secara pelan - pelan (ato mungkin aku yang belum bisa, *uhuk), ratusan informasi yang berkelebatan di layar monitor itu pun terpaksa aku pelototin mentah - mentah. Setelah melotot sekian lama akhirnya dapet juga beberapa alamat IP tersangka sumber banjirnya trafik di jaringan ini. "Duuuh, tapi kok 3 alamat itu alamat server !!!" aku pun mengerang. "Perasaan server itu kan selalu aku update dan patch kok, aneh deh ..." , aku cuman bisa bergumam.

Ya sudah, akhirnya aku cek satu per satu server - server tersebut, dan hasilnya NIHIL, alias nol besar. Rupanya bukan sumber, hanya perantara aja, lega juga sih, repot juga kalo servernya yang kena.

Akhirnya aku jelajah satu per satu komputer kantor, setelah berapa belas komputer dan sekian jam, akhirnya ketemu salah satu sumbernya, hasilnya w32.NetSky, "What the hell iye teh..!!" aku memaki jawa campur sunda. 9876 file terinfeksi, "Ck ck, parah pisan .. " gumamku.

Merasa sudah memenangkan pertempuran, aku pun balik ke router untuk mengecek hasil pertempuran ini.

"Mongkieee !!!! Kok gak turun juga trafiknya, dasar kucinkkkk garooonnnnkk !!! " kembali sumpah serapah terlontar ke segala penjuru.

Sekilas dalam benak terbersit sekelebat bayangan setan merah ketawa - ketiwi, guntur dan pekikan perang pun membahana dari segenap sel otakku. Aku kemudian kembali berkutat menjelajah rimba jaringan di kantor ini.

Sekian komputer kutelan mentah - mentah. Dan akhirnya, beberapa tersangka pun tertangkap. Dengan senyum penuh kemenangan aku cek lagi trafik dari router, tapi ... "%#@*&&, kok masih ada" desahku. Meski sudah lumayan drop, tapi tetep masih ada paket-paket mencurigakan. Ya biar dululah pikirku, that's it for today.

Beginilah sekelumit aktivitas normal seorang admin jaringan. Virus, Worm adalah bagian dari aktivitas harian kami. Jujur aja sampai sekarang aku gak ngerti, apa sih alasan orang bikin virus, kayak gak ada kerjaan aja. Meski kadang aku pikir berkat virus juga ada peluang kerja bagi orang - orang seperti kami ini toh ^^.

Tapi dengan meningkatnya aktivitas virus belakangan ini aku jadi cemas juga. Masak dari Kompas Cyber Media aku baca selama bulan April kemaren, ratusan (kalo gak malah ribuan) varian baru setiap hari bermunculan, ck ck.

Kalo dalam perang mungkin ini saatnya gencatan senjata, please, tolong, hapunten, nuwun sewu, mbok yao, para pemrakarsa virus ini berhenti sejenak. Kita nikmatin ajalah bareng-bareng dunia cyber kita ini. Kan ini wonderful virtual world, keajaiban abad 21 ini.

Kecuali kalo anda bilang, "Ya ini cara gua nikmatinnya je, mau ape loh?". Duh, kalo gini sih ya kumaha atuh jang?

Tapi kan masih ada cara-cara lain yang non destruktif toh, maen game online kek, adu jago di forum2 programing, ato sekalian aja jadi hacker, tapi hacker yang produktif. Buka situs porno juga boleh, sapa yang melarang. Cari dating di internet. Apapun lah, tapi please not virus-ing. "Let's keep our cyber world beautiful lah" kata orang Jawa mah.


Tuesday morning di kantor,

teriakan pagi seorang IT Slaves.

Monday, May 09, 2005

My 1st Postt, At lasssttt ......... !!!

At last,
akhirnya impian untuk ngebikin blok sendiri terwujud dah ^^ Setelah sekian lama gak jadi - jadi gara - gara kesibukan dan internet yang lemot, fuuuh.

ID.ANTASENA, ya itu judul blog-ku. ID dari INDONESIA, yep, Indonesia, karena aku lahir dan besar di tanah ini, biar jelek tapi tanah air sendiri gitu loh.

ANTASENA dari Antasena, putra Bima dan Urang Ayu, yang sakti mandraguna, meski harus mati demi kemenangan Pandawa di perang Bharatayuda. Antasena adalah salah satu hero favoritku di sepanjang epik Mahabharata yang terkenal itu. Mmm, tapi kalo aku gak salah si Antasena ini cuman ada di Mahabharata versi Jawa, kalo di versi Bali gak ada, apalagi di versi India nya (sori kalo keliru, bukan ahli Mahabharata, hapunten nyak ^^).

Dikisahkan dalam lakon "Ontoseno takon Bopo" , Antasena ini menghadap Sang Hyang Wenang untuk menanyakan bagaimanakah perang Bharatayuda nantinya. Di sini Sang Hyang Wenang berkata jikalau Antasena ikut Bharatayuda pasti Pandawa akan menang, tapi seluruh Pandawa akan mati. Wuehh, mendengar ini Antasena kemudian memilih untuk tidak ikut berperang, dan dikisahkan disini Antasena kemudian muksa (?). Untuk sekilas gambaran mengenai Mahabharata dan wangsa Pandawa dapat diliat di situs Joglo Semar.

Weleh, pasti anda berpikir orang ini njawani banget sih ^^. Gak juga loh, jangan salah tangkep. Sebetulnya pertama mo ngambil judul "ARTEMIS". Mwahaha, gak nyambung banget yak. Artemis jadi Antasena. Soalnya Artemis udah ada yang make, jadi pikir - pikir, jadilah Antasena, ya itung - itung biar keliatan njawani, hehe.

Sebetulnya pengen ambil Artemis karena Artemis adalah nick name-ku dulu yang sangat terkenal di kampus, udah jadi living legend: "Ketemu Artemis pasti dijamin mati!!" gitu kata mereka, huehehehehe. Tenang - tenang aku bukan sejenis pembunuh berdarah dingin kok. Itu nick name waktu masih maen Counter Strike.

Dapet nick itu sebetulnya dari si kucing Artemis punya nya Sailor Venus itu tuh ^^. Lagian Artemis kedengeran lucu ^^. Dari sini aku kemudian tertarik untuk lebih mengenal sapa sih Artemis itu. Berhubung aku juga rada demen mitologi, maka aku sedikit banyak tahu kalo Artemis ini adalah salah satu dewi dalam mitologi Yunani.

Nah ternyata si Artemis ini adalah sodara kembar dari Apollo, anak dari Zeus dan Leto. Artemis adalah dewi kehidupan alam liar, kesuburan, dan kelahiran. Artemis sering digambarkan dengan lambang bulan Sabit di dahinya, sering disamakan juga dengan Selene (Dewi Bulan). Artemis menjaga kehidupan liar, dan juga kelanjutan reproduksinya. Artemis bersenjatakan busur dan panah.

Pokoknya bagi anda - anda yang suka maen game strategi Warcraft III 'The Frozen Thrones' pasti langsung inget tokoh Priestess of The Moon, dan para Archer Night Elves. Yap, betul, berhubung saya suka banget maen game ini dan Night Elf adalah ras utama saya saat bermain, jadi nama Artemis rasanya klop banget deh. ^^V Peace. Tuk info lebih lanjut mengenai Artemis bisa dibaca di www.pantheon.org.

Tapi akhirnya aku pilih nama ID.ANTASENA, biar lebih keliatan njawani gitu loh, dan lebih eksotis kalee. Hahahaha. So here it is, my 1st blog: ID.ANTASENA finally released ^^. I hope you'll enjoy my blog, you'll read my thought, my experience, etc. OK, love you all, and together hand in hand let's make our world a better place, at least let's make our life a life that worth to be lived with. Peace yoo ^^V.