Selamat untuk Barca dan Pep, saat ini memang Barca masih merupakan a
team to beat. Dan setelah sekian tahun teka-teki bernama Barca itu masih
belum bisa dipecahkan.
Kesimpulanku kalau mau mengalahkan Barca,
memang harus jadi banci dan siap-siap diolok-olok para pecinta
"attacking football" di dunia ini. Hanya saja kadang mereka lupa, cara
bermain bola itu tidak hanya satu. Dan melayani permainan possession
football barca dengan permainan menyerang sama saja bunuh diri. Untuk
urusan posession football saat ini memang Barca yang terbaik.
Dan
terus terang saja, saat ini Real Madrid tidak punya kapasitas untuk
melayani Barca. Hanya tim-tim dengan disiplin dan stamina yang baik yang
bisa mengalahkan Barca saat ini, itu kenapa Liverpool dan Inter bisa
menang lawan Barca. Keunggulan Madrid yaitu di serangan, sayangnya Barca
masih setingkat lebih baik.
Sedikit mengulas permainan kemarin:
Teka-teki
bagaimana Mou akan memainkan permainannya terjawab sudah, dengan
pressuring high up the field. Ini memang logis, dan ini salah satu
pilihan untuk bisa menekan Barca dan merusak ritme mereka. Hanya yang
tidak aku mengerti adalah pilihan memainkan Ozil di tengah dalam pola
4-2-3-1. Pola 4-2-3-1 memang salah satu pola ideal untuk overloading
lini tengah, ini mungkin maksud Mou. Di sisi lain hampir separuh musim
ini Madrid sudah terbiasa dengan pola ini. Jujur saja Madrid & Mou
musim ini agak terlalu monoton. Dengan pertimbangan "kebiasaan" ini
mungkin kenapa Ozil dipertahankan dalam Starting 11. Tapi pilihan top 4
ini menjadi potongan yang salah dengan ide "menekan tinggi ke depan"
tadi. Mungkin lebih baik bila Ozil ditarik dan diganti dengan Khedira,
dan pola 4-2-3-1 diubah menjadi 4-3-3 seperti saat Madrid menghadapi
Valencia, dengan Alonso di posisi regista di belakang dua tameng Lass
dan Khedira. Top 3 Madrid tentu tetap: Ronaldo, Benzema, dan Di Maria.
Pilihan Benzema di atas Higuain bisa dimengerti mengingat work rate
Benzema dan kemampuan untuk pressure nya lebih baik di atas Higuain.
Lain cerita bila Madrid memilih parkir bis, maka Higuain lebih cocok.
tentu saja ini hipotetikal dan tidak ada jaminan bahwa pilihan formasi 4-3-3 dengan tengah Alonso, Lass, Khedira lebih baik dibanding 4-2-3-1 dengan Ozil.
Masalah
terbesar dengan "menekan tinggi ke atas", adalah stamina, dan ini
terlihat dalam permainan kemarin. 30 menit pertama Real sukses menekan,
tapi ini dibayar mahal dengan stamina mereka yang terkuras. Apalagi
menekan Barca jauh ke atas, yang memiliki passing work terbaik saat
ini, tentu jauh lebih melelahkan. Harapan Madrid dan Mou tentu meraih
minimal 2 gol dalam 30 menit pertama ini. Di sini terlihat kepercayaan
diri yang sangat besar dari Mou dan Madrid, karena boleh dibilang ini
pertaruhan "all in", bila gagal maka habis sudah. Bila ini terjadi,
Madrid tinggal mundur dan memainkan counter attacking football seperti
biasa. Hanya sayang ini tidak terjadi. Dan saat mereka "hanya" mampu
unggul 1-0 dalam 30 menit pertama, maka kebobolan hanya masalah waktu.
Gambling
Mou dan Wenger dengan Arsenalnya dulu dengan menekan Barca ke depan
memang salah satu pilihan logis, tapi mungkin bukan jawaban terbaik
untuk menghadapi Barca.
Kunci dari permainan kemarin adalah 30
menit pertama, karena inilah titik terpenting dengan pilihan yang
diambil Mou dan Madrid. They won the initial 30th minute battle, but not enough. Just not enough.
Salah
satu masalah lain dengan pendekatan Madrid kemarin, pilihan untuk
pressure 30 menit pertama, adalah transisi ke bertahan. Saat ini tidak
ada tim yang sanggup untuk pressure sepanjang 90 menit, kecuali mungkin
Korsel di PD 2002. Dan transisi ini mutlak harus dilakukan oleh Madrid,
apalagi mengingat hanya beberapa hari sebelumnya mereka melakukan
tandang ke markas Ajax, yang tentu faktor kelelahan harus
dipertimbangkan. Transisi ke bertahan ini harus dilakukan supaya bisa
tetap berlari hingga ke menit 90. Kebobolan di menit 33 itu sangat
mungkin karena faktor transisi ini, saat tim bermain menekan jauh ke
depan,maka transisi ke bertahan bukanlah hal yang mudah, bahkan untuk
tim sekelas Madrid.
Dari pertandingan tersebut saat ini memang
harus diakui bahwa kombinasi possession football Barca dengan kegeniusan
seorang Lionel Messi memanglah menjadikan Barca+Messi adalah tim
terbaik saat ini. A team to beat ..
Jujur
perseteruan Madrid - Barca ini sudah tidak sehat buatku, karena
membuatku sering terjaga memikirkan bagaimana cara mengalahkan Barca,
wkwkwk. Ya, jujur saja aku bosan dengan permainan Barca ini. Karena
gara-gara Barca, semua orang mendewakan possesion footbal atau tiki-taka
atau apapun istilahnya .. Padahal diriku sendiri sedari dulu adalah
seorang yang menyukai permainan possession football, bahkan bila main
Winning Eleven, FIFA atau game sebangsanya. Banyak orang bilang ketika
itu kalau melawanku suka bilang permainanku membosankan, karena hanya
oper oper ke sana kemari. Eh sekarang sepertinya orang-orang itu pula
yang mendewa-dewakan possession footbal itu. Jadi sekarang aku ingin
melihat runtuhnya possession football itu .. Possession football
menurutku memang merupakan the ultimate way to play football, dan jujur
aku tidak tahu cara mengatasinya tanpa memainkan 10 bek di belakang
garis. Tapi dengan bertahan seperti itu paling-paling hanya akan draw
bukan menang. So?
Salam
No comments:
Post a Comment