Hari minggu ini, Liverpool akan bermain tandang menghadapi Aston Villa. Liverpool saat ini menduduki peringkat 6 klasemen sementara dengan 26 poin dari 15 pertandingan, dan Aston Villa di peringkat 9 dengan 19 point, juga dari 15 pertandingan. Kedua tim sama-sama mencatatkan 18 gol, namun Liverpool memiliki catatan pertahanan yang lebih baik, yaitu baru kebobolan 13 gol, dibandingkan Aston Villa yang telah kebobolan 19 gol dari 15 pertandingan. Liverpool sejauh ini merupakan tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Inggris. Namun dengan cederanya Lucas Leiva patut kita nantikan apakah Liverpool sanggup untuk mempertahankan rekor ini. Berikut akan coba kita lihat satu per satu hal-hal yang mungkin menjadi kunci dalam pertandingan nanti.
Faktor hilangnya Lucas Leiva
Lucas Leiva saat ini sudah menjadi pemain penting di Liverpool, cederanya Lucas Leiva menjadi kehilangan yang besar bagi Liverpool. Peran Lucas dalam menjadi tameng di depan pertahanan dan juga dalam menjaga stabilitas lini tengah sulit tergantikan. Peranan Lucas dalam pertandingan melawan Fulham coba digantikan oleh Jay Spearing, yang ternyata sanggup mengemban tugas tersebut. Sayang dalam pertandingan tersebut Spearing mendapatkan kartu merah yang mengakibatkan Liverpool akan kehilangan Spearing dalam tiga pertandingan, yaitu saat melawan QPR kemarin, Aston Villa minggu ini dan minggu berikutnya saat melawan Wigan.
Tanpa Lucas dan Jay, Liverpool boleh dibilang tidak memiliki lagi pemain yang pas untuk posisi ini. King Kenny kemudian memilih Adam turun sedikit ke belakang untuk sedikit banyak mengambil peran Lucas / Spearing. Dan ternyata Adam cukup mampu untuk tugas ini. Apakah Adam mampu menjalankan tugas yang sama nanti saat menghadapi Villa? Tentunya masih perlu dinantikan, mengingat Villa boleh dibilang masih satu kelas di atas QPR. Hanya sepertinya Liverpool memang tidak memiliki pilihan lain kali ini. Adam tentu menjadi pilihan pertama, dengan didampingi oleh Henderson di tengah, dalam formasi semacam 4-4-2 dengan Kuyt dan Downing di sayap kiri kanan.
Tiadanya Lucas Leiva tentu juga akan dimanfaatkan oleh McLeish, dengan
tiadanya ball winner dari Liverpool, kemungkinan besar akan lebih baik
bila Villa mencoba memainkan lini tengah dengan pola 4-2-3-1, pola yang
cukup sering dimainkan Villa musim ini. Tujuannya tentu untuk tidak
memberikan ruang untuk pergerakan pemain tengah Liverpool yang cukup
berbahaya.
Bola atas atau bola bawah?
Kedua tim boleh dibilang memiliki keunggulan dalam penguasaan bola atas, dengan didukung oleh bek dan striker yang terbilang cukup kuat dalam duel bola atas. Pertama kita lihat dari sisi Villa, meskipun Villa cukup baik dalam duel di udara, namun menghadapi duo Agger-Skrtel, mungkin McLeish perlu berpikir ulang. Pilihan formasi 4-2-3-1 juga akan lebih menguntungkan tentunya bila Villa memilih memainkan penguasaan bola. Terlebih dengan tiadanya ball winner dari Liverpool, saya rasa ini merupakan pilihan terbaik untuk Villa.
Bagaimana dengan King Kenny? Liverpool di bawah King Kenny coba untuk kembali ke permainan pass and move yang dulu menjadi salah satu ciri khas Liverpool. Kali inipun rasanya lebih masuk akal bila Liverpool mencoba untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Terlebih dengan dukungan pemain tengah yang sangat fluid, tentunya pilihan ini akan sangat menarik.
Pertempuran Lini Tengah
Lini tengah kali ini akan menjadi kunci permainan. Villa bermain di kandang tentu akan cukup percaya diri untuk mencoba menguasai lini tengah, terlebih bila mereka memainkan pola 4-2-3-1 seperti dalam formasi ilustrasi gambar. Pola 4-2-3-1 terutama oleh Aston Villa, biasanya cukup statis, sehingga King Kenny dengan Liverpoolnya-lah yang harus mengambil inisiatif.
Dengan pilihan pola dasar 4-4-2 / 4-4-1-1 yang fluid, di mana Johnson diharapkan akan menjadi tokoh sentral untuk menjadi pemain ganjil untuk coba meng-overload atau minimal mengimbangi lini tengah Villa saat Liverpool menguasai bola. Adam dalam plot ini, akan mencoba mengisi posisi regista untuk membagi bola ke daerah pertahanan Aston Villa. Saat menguasai bola formasi Liverpool akan menjadi seperti 3-5-2 atau 3-4-1-2 dengan banyak pergerakan di tengah.
Pergerakan lincah Suarez juga akan sangat penting. Bersama Kuyt, maka saat kehilangan bola Suarez harus mampu menutup lobang di sektor kanan Liverpool, hingga formasi menjadi lebih mirip 4-1-4-1 saat kehilangan bola.
Dengan pergerakan seperti ini, stamina Johnson, Kuyt, dan Suarez tentunya akan sangat terkuras, dan di bangku cadangan harus disiapkan Kelly, Bellamy dan Rodriguez untuk pengganti ketiganya saat diperlukan.
Kebiasaan Aston Villa untuk bertahan ke belakang juga akan menguntungkan Liverpool bila Liverpool mampu mengambil inisiatif serangan.
Sayap
Downing di sayap kiri akan berperan untuk bermain di lebar lapangan bila lapangan tengah terlalu sesak oleh pemain. Dengan umpan ke tengah ke Andy Carroll, bila ini dilakukan maka akan memaksa Villa untuk semakin mundur ke belakang, yang tentunya akan menguntungkan Adam untuk mengatur serangan dari posisi regista.
Dari sisi Aston Villa, Agbonlahor harus berusaha mengambil celah yang ditinggalkan oleh Johnson, meskipun ini juga berarti beresiko membiarkan Adam mengatur serangan. Namun bila berhasil maka kurang lebih akan memberikan efek yang sama seperti Downing-Carroll, dimana akan memaksa lini pertahanan Liverpool terutama, Johnson untuk mundur ke belakang.
Kesimpulan
Aston Villa akan mencoba untuk tetap kompak di belakang dengan mengandalkan serangan cepat melalui Agbonlahor, atau melalui build up play pelan ke depan.
Liverpool harus mengambil inisiatif serangan dengan memanfaatkan fluiditas pemainnya, terutama di lini tengah untuk memberikan ruang gerak kepada Adam.
Bagaimanapun ini akan menjadi petandingan yang rapat, perkiraan skor akhir: 0-1 untuk Liverpool.
No comments:
Post a Comment