Sunday, July 10, 2005

1 2 3, angkat ... !

Duh, capeknya diriku hari ini. Akhirnya setelah beberapa minggu non stop tanpa refreshing, ceileee, kesannya bener-bener kerja keras, padahal sih nyante aja, cuman emang sih gak ada hiburan selain nonton DVD di komputer and dengerin lagu, garing gak sih. Anyway, akhirnya kami jalan-jalan juga ke pantai, pantai Sinagan. Sebetulnya ini jalan-jalan yang kedua selama di Aceh. Ketika di Banda Aceh kami juga jalan-jalan cukup jauh, Tsunami Tour, kalo kata ex bos IT kami di Banda Aceh. (You already in Norway bos? nice to be back home again eh? good luck ^^).

Jadi ingat ketika di Banda Aceh, waktu itu karena menunggu jatah pesawat ke Meulaboh, aku harus transit 3 hari di Banda Aceh. Kebetulan waktu itu bos IT kami di Banda Aceh akan pulang ke kampung halamannya di Norway, karena kebetulan kontrak dengan kami sudah habis, dan dia ingin pulang. Oleh karena itu, jadilah aku dan orang-orang IT lain diajak jalan-jalan, makan dsb. Cukup asik. Banyak hal menarik ketika itu, apalagi bagiku ini adalah pengalaman baru pergi jauh dari kampung halaman. Di samping itu juga, 3 minggu terakhir sebelum itu benar-benar masa yang melelahkan, maklum aja mesti beresin kerjaan di kantor lama, dan pindahan rumah, capek banget rasanya. Sehingga rasanya senang sekali bisa jalan-jalan, sekedar melepas penat.

Salah satu hal yang paling menarik adalah adanya sebuah kapal di tengah kota Banda Aceh. Yap, betul, kapal di tengah kota. Dan bukan sekedar kapal, tapi kapal yang cukup besar, kapal itu merupakan salah satu kapal pembangkit listrik untuk Aceh, PLTD Apung. Duh, sayang tidak ada fotonya. Yang cukup mengagumkan adalah kapal tersebut terdampar jauh di daratan, mungkin sekitar 3 km dari pantai, tapi tidak mengalami kerusakan berarti. Adanya kapal ini di tengah kota menjadikan banyak orang tertarik untuk melihat tempat ini, sehingga cukup ramai. Dan kemarin aku baca koran Serambi, ada pasangan yang mengadakan pernikahannya di atas kapal ini. Menarik juga.

Kembali ke Meulaboh, hari ini kami oleh Head of Office kami diajak ke pantai untuk refreshing. Jadilah kami rombongan satu mobil pergi ke pantai. Sepanjang perjalanan menuju ke pantai, aku banyak melihat bekas-bekas tsunami dan juga gempa bumi. Banyak masih kami melihat tenda-tenda dan bangunan darurat di sepanjang perjalanan kami ke sana. Cukup suram. Tapi ketika kami sampai ke pantai, semua kesan suram itu terhapus akan keindahan pantai di sana. Sebetulnya dibandingkan dengan pantai Parangtritis di Yogya, pantai Kuta di Bali, memang masih kalah indah. Akan tetapi yang membuat tempat ini menarik adalah tempatnya yang masih asli dan sepi. Sehingga seolah-olah pantai tersebut adalah milik kami, dan dapat kami nikmati sepuasnya.

Menurut bapak-bapak driver yang mengantar kami ke pantai, sebetulnya garis pantai tersebut dulunya bukan di situ, tapi akibat tsunami sehingga garis pantainya lebih ke dalam sekitar 400-500 meter. Aku ingat di Banda Aceh driver kami juga menyebutkan hal yang sama, bahkan di beberapat tempat pantai masuk hingga 1 km lebih.

Ketika kami sampai, segera kami mencari tempat untuk nongkrong. Entah dapat ide darimana, Field Officer kami mengajak untuk mengangkat satu balok kayu besar untuk duduk. Buset dah, kayunya cukup besar bow ^^. Jadilah kami yang cowok-cowok, berenam, mengangkat balok tersebut. 1 2 3, angkat ...!, kata bos kami memberi aba-aba dengan aksen yang aneh, maklum bukan orang Indo. Lumayan jauh juga kami mengangkatnya, sekitar 70-80 m. Cukuplah untuk pemanasan dan bikit perut makin laper.

Segera setelah mengatur letak balok tersebut. 2 orang dari kami segera melepas baju dan langsung berlari menuju pantai dan langsung mencebur di antara ombak. Buset dah, batinku, dasar orang bule .. ^^. Tapi mereka berdua memang kelihatan cukup jago berenang, di antara ombak itu terlihat mereka asik berenang bolak-balik ke pantai. Duh sayang aku gak bisa berenang, jadi pengen. Jadilah aku dan seorang kawan hanya bermain ombak di tepi pantai, tapi cukuplah membuat kami basah kuyup dan penuh pasir ^^. Menyenangkan. Teman kami yang dari Irlandia hanya tertawa melihat kami dan asik mendengarkan lagu dari iPod nya. Ketika aku tanya apa dia mau berenang juga, dia tertawa dan menjawab "not a f****in way". Setelah itu dia menjelaskan kalau dia sebelumnya pernah kesitu dan terseret ombak cukup jauh, nyaris tenggelam, tapi untung ada teman-teman lain yang jago berenang dan menyelamatkannya. Mendengar itu aku jadi berhati-hati untuk tidak bermain ombak terlalu jauh.

Kami juga mengadakan permainan bola kecil-kecilan, yang kembali membuat kami penuh pasir akibat jatuh bangun di tepi pantai yang berpasir tersebut. Ketika hari menjelang siang kamipun makan siang di tepi pantai tersebut. Nasi dengan ikan goreng dan udang bakar, terasa agak aneh bercampur sambal dan pasir maupun garam. Tapi berhubung kami semua sudah kelaparan jadi kami makan saja ^^.

Selepas makan, kami pun beranjak pulang. Terlihat beberapa mobil, baik dari NGO lain, maupun mobil pribadi mulai berdatangan. Kata temanku memang kalau sore pantai ini sudah mulai ramai, apalagi malam sabtu atau malam minggu seperti ini.

notes: Gambar di atas bukan gambar pantai Sinagan, hanya aku ambil secara acak dari internet, sekedar ilustrasi ^^

Meulaboh, 10 July 2005

No comments: