" ... grfbgghhgg .. "(*)
"Earthquake!" kata bosku, aku yang semula terdiam dan masih belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi serta merta berdiri dan segera bergegas keluar bangunan. Staff-staff yang lain pun menyadari adanya gempa dan segera berlari keluar.
Yap, telah terjadi gempa pada hari ini, 21 Juli 2005, pk 08.42 di Meulaboh ini, dengan pusat gempa berada 17 km sebelah tenggara Meulaboh, dengan kekuatan 5.6 SR berdasarkan informasi dari BMG. Hanya singkat memang, sekitar 5 detik mungkin yang terasa, tapi terasa cukup besar mengingat pusat gempa yang tidak terlalu jauh dari kota ini. Reaksi masyarakat yang kemudian terjadi sedikit mendapat catatan disini.
Segera setelah terjadi gempa, masyarakat segera keluar dari bangunan, dan beberapa mulai mengambil kendaraan baik motor maupun mobil. Dari seorang driver kami, aku kemudian tahu bahwa orang-orang tersebut bermaksud untuk menjemput keluarga atau anaknya yang berada di luar. Anak-anak yang sedang belajar di sekolah segera dijemput oleh ayah atau ibunya, demikian juga mereka yang sedang bekerja segera dijemput oleh pasangan atau anggota keluarganya yang lain. Jalanan pun segera penuh oleh mereka yang ingin segera menjemput anggota keluarganya. Aura kepanikan sedikit terasa saat aku melihat nyaris terjadi tabrakan antara sepeda motor dan sebuah mobil toyota kijang tak jauh dari tempat kami berdiri.
Tak berapa lama kemudian dari radio VHF yang kami bawa, kami mendengar bahwa pusat radio akan segera melakukan pengecekan ke setiap agency kami. Mengingat aku bertanggungjawab untuk IT dan komunikasi, dan kami belum memiliki radio operator sendiri, maka aku segera bersiap untuk melaporkan keadaan kantor saat radio cek nanti. Sebentar kemudian pusat radio mulai melakukan radio cek, berturut-turut dari Alpha Base, Charlie Base, dst. Saat agency kami dipanggil maka segera saya melakukan laporan bahwa kantor dan staff yang ada dalam kondisi baik. Dari radio aku mendengar berturut-turut tiap agency lain melaporkan keadaannya, dan syukurlah dari yang aku dengar semua dalam keadaan baik.
Kemudian aku segera melaporkan gempa yang terjadi ke kantor Banda Aceh, sekaligus juga untuk menukar informasi apakah juga terasa gempa di sana. Dari Banda Aceh aku mendapat informasi bahwa di Banda Aceh hanya terjadi gempa kecil. Berdasarkan hal tersebut aku menduga bahwa pusat gempa tidaklah jauh dari Meulaboh. Dari situs BMG kemudian aku ketahui kalo memang pusatnya hanyalah 17 km sebelah tenggara Meulaboh.
Setelah keadaan tenang, aku kemudian baru merasa lemas, dan aku baru sadar kalo aku sebetulnya juga panik, atau mungkin inilah yang disebut dengan post traumatic (?). Mungkin juga ^^. Tapi syukurlah semuanya dalam keadaan baik hari ini.
"This is not our time gentleman, this is not our time." (meminjam kata-kata Robert E. Lee dalam film God and General saat beliau nyaris terkena ledakan meriam).
(*) ilustrasi gempa bumi, meski perasaan sih gak nyambung sama sekali ^^
No comments:
Post a Comment